Laporan Wawancara
Dengan Seorang Pengusaha TEMPE
Nama :Hadi
sopyan alimun toha
Kelas :R
Mata kuliah :kewirausahaan
NBI :461304273
Universitas 17 agustus 1945
Surabaya
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Usaha ini
bergerak di bidang kuliner ,lebih tepatnya bernama tempe untuk awal usaha ini
bpk arif di mulai dengan usaha kecil-kecilan dengan berjualan di rumah.
Untuk usaha ini
p.arif membutuhkan modal sebesar Rp.3.000.000 (tiga juta rupiah)untuk modal
awal membeli bahan bahan kedelai ragi plastik panci dll.
untuk perhari membutuhkan modal Rp.1.000.000
untuk membeli kedelai atau bahan seperlunya untuk membuat tempe seperti
ragi,plastik dsb.untuk perhari bisa meraih untung hingga Rp.500.000 dan
keuntunganya pak arif gunakan sebagian untuk menambah modal atau membesarkan
usahanya dengan melakukan pemasaran keliling dan mendapatkan untung yang lebih
banyak.
Semoga proposal
ini dapat menjadi pembelajaran bagi saya sendiri dan pembacanya.atas
perhatianya di ucapkan terima kasih.
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat
rahmatnya kita dapat menyelesaikan laporan wawancara ini. Laporan ini dibuat
sebagai bukti bahwa saya sebagai penulis telah melaksanakan wawancara di sekar
,bojonegoro.
kami berupaya semoga laporan ini
sesuai dengan harapan pembaca. Dalam menyusun laporan ini kami tidak mengurangi
apa yang terkandung dalam tujuan mengetahui bagaimana cara pembutan tempe.
Tidak lupa saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak arif, karena telah meluangkan waktu untuk kami wawancara.
Perkenankan kami mengucapkan terima
kasih, terutama kepada orang tua kami yang telah memberi dorongan dalam
penyusunan laporan ini, dosen kami yang telah membimbing kami, teman-teman kami yang telah
memberi semangat dan narasumber yaitu Bapak arif. Segala saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan laporan ini akan kami terima dengan senang hati.
. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau
siapa saja yang membutuhkan. Amin.
Bojonegoro, 2 Mei 2015
Penyusun,
Hadi sopyan alimun toha
Daftar
isi
RANGKUMAN EKSEKUTIF. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
DAFTAR
ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .3
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .4
LANDASAN TEORI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
PROFIL
PERUSAHAAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . 6
BAB ll
HASIL WAWANCARA.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .7
KESIMPULAN DAN
SARAN . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
SUMBER REFERENSI. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.9
BAB III
LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . 10
Bab I
pendahuluan
pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Tempe merupakan makanan yang sangat populer dikalangan
masyarakat Indonesia, tempe memiliki gizi yang tinggi dan biasanya dijadikan
lauk - pauk dalam keseharian mayarakat. Tempe disukai oleh semua lapisan
masyarakat, baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun
masyarakat berekonomi menengah keatas. Tempe selain harganya lebih murah
dibanding lauk - pauk lainnya, tempe juga memiliki kelebihan lain, yaitu cakupan
gizi pada tempe yang tinggi terutama dalam memenuhi kecukupan kebutuhan
protein.
Pada masa sekarang ini usaha makanan
banyak digeluti oleh para
perintis usaha. Hal ini membuktikan bahwa yang sebenarnya adalah makanan merupakan kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu bisnis makanan membuktikan bahwa makanan merupakan bisnis yang mumpuni dan sekarang, kebanyakan orang memanfaatkanya sebagai bisnis.
perintis usaha. Hal ini membuktikan bahwa yang sebenarnya adalah makanan merupakan kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu bisnis makanan membuktikan bahwa makanan merupakan bisnis yang mumpuni dan sekarang, kebanyakan orang memanfaatkanya sebagai bisnis.
Kegiatan
wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber.Selain itu
kami juga ingin menambah pengalaman dan sebagai bekal masa depan. Hasil pemikiran saya memutuskan untuk mewawancarai seorang pengusaha ”TEMPE” yang berada di desa bareng kec.sekar kab.bojonegoro.
Dengan
terlaksanakanya kegiatan wawancara ini, maka insya Allah kami telah memenuhi
tugas kewirausahaan dengan harapan kami mendapatkan
nilai yang memuaskan dan menambah
pengetahuan bagi saya dan pembaca.
Dan semoga hasil wawancara ini bermanfaat bagi teman-teman.
LANDASAN TEORI
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang
kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ("ragi
tempe").
Kewirausahaan merupakan kemauan
seseorang untuk memulai suatu usaha dan ingin menjadikan usaha tersebut
berhasil dan semaikn berkembang meskipun dengan berbagai resiko yang ada.
Sedangkan orang yang memiliki
suatu kemampuan untuk melakukan kwiraswastawan .seorang dapat di katakan
wiraswastawan apabila memiliki pengetahuan dengan tingkat penalaran yang baik
.memiliki ketrampilan untuk menciptan sesuatu karya , dan memilki kwaspadaan
dalam menghadapi situasi yang akan datang.
Banyak wiraswastawan yang memulai aktifitas usahanya
melalui usaha atau perusahaan kecil sebelum nantinya berkembang menjadi usaha atau
perusahaan besar .pada umumnya setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun
besar memiliki kelebihan dan kekurangnya tersendiri .
Kelebihan dari usaha kecil ialah
modal yang di butuhkan tidak terlalu besar namun kekuranganya tingkat
keuntungan yg di peroleh tidak terlalu besar dan kelanjutan usahanya masih di
pertanyakan apakah nantinya akan berkembang menjadi usaha besar atau malah
sebaliknya.
Sebenarnya banyak bidang usaha
yang memberikan kesempatan untuk melakukan usaha tertentu dengan tingkat perolehan keuntungan dan
risiko yang berbeda salah satunya ialah usaha tempe memang awalnya kurang
menjanjikan ,namun jika terus di kembangkan untuk mengikuti persaingan dagang
dalam pasar bebas maka tidak menutup kemungkinan untuk berkembang menjadi
perusahaan besar .
Contohya ialah dengan melakukan
promosi ,memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Dengan begitu
,perusahaan tempe tersebut pun dapat semakin menyebar luas dalam masyarakat.
PROFIL PERUSAHAAN
Usaha Tempe Merupakan usaha kuliner .usaha tempe berawal dari keinginan
p.arif untuk sukses dan bahan yang saat itu mudah di dapat di dirikan di bareng
sekar Bojonegoro jatim pada awal 2005 produk/usaha tempe baru di mulai .
Tempe merupakan kebutuhan sehari hari yang di butuhkan di desa tersebut
.ketika perekonomian masih krisis produk tempe di produksi dengan kecil-kecilan
pada tahun 2005.
p.arif 27 tahun adalah seorang wiraswastawan yang terbilang sukses menekuni
usaha tempe di sebuah dusun bareng sekar bojonegoro .p.arif memulai usaha
produksi tempe dari 5 kilo gram kedelai perhari sedikit demi sedikit usaha
tempe meningkat dari 5 kg sampai 50 kg perhari.
Jika ingin berwirausahawan di mulai dari kecil tekun dan sabar insyaallah
akan berhasil
BAB ll
HASIL WAWANCARA
Pada hari Sabtu, 2 MEI 2015, pukul 19.00 WIB kami datan ke rumah P.arif “pengusaha tempe”. Kesan pertama kami datang ke
tempat ini adalah suasana yang nyaman, sejuk, bersih dan tertata rapi. Tentu
saja kami langsung bertemu dengan pemilik rumah pengusaha ini, yang bernama arif dan meminta izin untuk
mewawancarainya. Narasumber ini bersikap ramah kepada kami.
tempe adalah
makanan yang terkenal di Kota bojonegoro. Usaha
kecil-kecilan ini memang banyak yang menggelutinya. Salah satunya adalah Pak arif, dialah pendiri usaha tempe di
desa bareng .
Lelaki kelahiran bojonegoro,17
Juli 1977 ini
merintis usahanya sejak lulus SMP . Karena melihat banyak sekali orang yang menggelutinya, Pak ARIF tertarik berjualan TEMPE.
Dengan modal 3 juta
hasil meminjam bank, ia merintis berjualan TEMPE di rumah
sampai keliling di daerah sekar
dengan penuh harapan akan sukses nantinya. Dengan pemasukan yang kurang, Pak arif dan keluarganya bekerja dengan tekun untuk menambah omset
guna membuat warung sendiri. Dengan kesabaran dan keuletan yang cukup tinggi,
akhirnya Pak arif berhasil memetik hasilnya.
Ia juga memotivasi warga sekitar,
bahwa setelah melihat hasil dari p.arif ini
mereka bias berjualan sendiri dan sukses mempunyai karyawan banyak .
Menurut Pak arif, keberhasilan ini adalah berkat dukungan dari keluarga dan kerja keras keluarga.
Kendala Pak arif dalam berjualan adalah harga bahan-bahan pokok yang naik turun sehingga harga tempe menjadi sulit untuk distabilkan. Harapan Pak arif adalah harga bahan-bahan pokok tetap stabil.
Menurut Pak arif, keberhasilan ini adalah berkat dukungan dari keluarga dan kerja keras keluarga.
Kendala Pak arif dalam berjualan adalah harga bahan-bahan pokok yang naik turun sehingga harga tempe menjadi sulit untuk distabilkan. Harapan Pak arif adalah harga bahan-bahan pokok tetap stabil.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Usaha harus
butuh keberanian agar bisa menjadi pengusaha yang sukses. Nasib seseorang tidak
bisa dilihat dari gelar yang dimiliki oleh seseorang karena belum tentu itu
adalah jalan hidupnya, seperti halnya Pak arif disamping sebagai petani beliau juga
bekerja sebagai pengusaha tempe yang sukses. Dimulai dari mencoba karena
kebutuhan keluarga yang mulai meningkat sehingga menjadi usaha menguntungkan.
Saran
Dalam
melakukan seuatu kegiatan kita harus bekerja keras, tidak boleh mengeluh,
percaya diri bahwa kita bisa, jangan putus asa, selalu optimis, dan harus
berani dalam mengambil suatu keputusan. Harus berani untuk mencoba sesuatu yang
baru dan jangan pernah takut untuk gagal dalam melakukan sesuatu karena kegagalan
bukan akhir dari segalanya tapi awal dari kesuksesan.
“Jadikanlah dari yang pahit
menjadi manis. Seperti perjuangan ini, dengan kesabaran dan keuletan pasti
sukses akan kita raih,”tambahnya.
SUMBER REFERENSI
SABTU ,2 MEI
2015
PROPOSAL USAHA
TEMPE
1.
Nama
Perusahaan
Karena industri ini
bersifat perseorangan dan jumlah modal yang digunakan tidak terlalu tinggi,
tetapi industri ini sudah lumayan terkenal di kalangan masyarakat, walaupun
belum mempunyai nama, tetapi industri ini juga tidak mempunyai bangunan yang
besar, tempat yang luas, dan karyawan yang sangat banyak.
2.
Pemilik
Perusahaan
Pemilik industri ini
adalah salah satu orang yang masih muda
sebut saja p.arif umur 27 tahun
3.
Bentuk
Perusahaan
Industri ini tidak
terlalu besar, karena masih kurangnya kriteria-kriteria sebagai industri yang
besar, seperti tidak memerlukan modal yang besar, tenaga kerja yang banyak mdan
sebagainya. Sehingga perusahaan ini bisa dikategorikan kedalam perusahaan
kecil.
4.
Bidang
Perusahaan
Sesuai dengan
judulnya, industri ini bergerak dalam pembuatan tempe, dimana tempe merupakan makanan
yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya.
5.
Lokasi
Usaha
Lokasi usaha ini tidak
terpencil, usaha ini berada di Desa bareng
RT 03/01 sekar, bojonegoro
BAB lll
lampiran
Data Narasumber
Nama :Bpk.arif
Pemilik usaha tempe
Jl. Bareng
Sekar,Bojonegoro
Data wawancara
Tempat wawancara : Kediaman bpk.arif bareng sekar bojonegoro
Tanggal Wawancara
:
2 mei 2015
Waktu Wawancara
: 19.00 WIB
Tema Wawancara
: Pengusaha yang sukses
Tujuan
Wawancara :
1.memenuhi
tugas kewirausahaan semester genap
2. Belajar untuk dapat berwirausaha.
3.Melatih mental dalam berbicara
dengan orang yang lebih berpengalaman.
4.Melatih untuk disiplin dan
bertanggungjawab.
5.Memperoleh informasi dari narasumber
langsung.
6.Mengetahui permasalahan dan perkembangan yang dialami oleh
seorang pengusaha dalam
menjalankan usahanya
Pertanyaan Pembuka & Pertanyaan Isi :
a)
Assalamu’alaikum,
selamat sore pak.
Mohon maaf kedatangan kami terasa
mengganggu
kegiatan bapak.
Kami hanya ingin sekedar tahu, bapak jadi pengusaha sejak tahun berapa?
Wa’alaikumsalam, sore. Tidak apa
apa, kebetulan kalian juga sudah membuat janji dengan saya. Saya sendiri mulai usaha
2005 tpi sukses sekitar 8 tahun yang lalu.
b) Keahlian bapak didapat darimana? Awal mulanya itu
darimana?
Keahlian
ini saya dapat dari melihat orang tua saya, karna jujur saja keahlian ini
termasuk bakat.Karena juga sudah dari kecil saya mulai belajar dari orang tua.
c) Modal bapak sendiri didapat darimana?
Modal itu meminjam bank awal usaha. Hal ini berjalan terus.
Paling hanya butuh modal kedelai dan ragi plastik. .
d) Kalau omsetnya sendiri sudah
mencapai berapa pak?
Omset sendiri udah dari sejak dulu
dulu banget, dulu malah ngga ada hasilnya karena harga jualnya hanya bisa balik
modal dan sulit mencapai keuntungan. Kalau sekarang juga tidak pasti, sekarang ini penjual tempe itu udah banyak .
e) Untuk pemasarannya sendiri bagaimana
pak? Apakah keliling atau gimana?
Kalo pemasarannya itu udah ada agen
yang ngambilin tempe kalau udah jadi jika masih sisa saya jual keliling. Tapi baik di toko-toko ataupun di
pasar juga ada yang menjadi agen tempe . Karena bapak sekarang juga sudah ada 4 agen
tetap.
f)
Ini maaf
ya pak, mau Tanya suka dukanya bapak jadi penjual tempe sendiri itu apa ?
Dukanya jika kedelai
mahal dan sulit di dapatkan tetapi agen inginkan tempe dengan harga yang sama
dan besar yang sama .
tapi sukanya itu kalau kedelai murah kualitas bagus dan permintaan yang banyak
jadi omset lebih tinggi .
g) Untuk proses pembuatannya itu gimana
pak? Yang secara praktek juga teorinya?dan
bahan-bahanya apa saja.
Setruktur
pembuatan tempe
Komposisi :
· Kacang kedelai 1 kg
· Ragi tempe 2 gram
·
Air bersih secukupnya
Alat-alat :
· Plastik putih ukuran 1 kg
· Daun pisang yang masih hijau untuk membungkus
· Baskom
· Panci besar
· Kompor
· Kain penyaring
Proses Pembuatan Tempe
1. Biji
kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang
bersih selama 1 jam.
2. Setelah
bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai
kemudian direndam 12 jam dalam air panas atau hangat bekas air
perebusan supaya kedelai mengembang.
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin
selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan
butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh
bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas
tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai
permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi
2%) guna mempercepat atau merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi
memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap
penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah
rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan
plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik
dilubangi atau ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi
udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus
memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau
daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi
"aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang
dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan
permukaannya dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran
kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran
kedelai telah menjadi tempe siap jual.
h) Terima kasih sudah bersedia di
wawancarai oleh saya dan maaf sudah mengganggu aktifitas bapak.
Iya, tidak apa apa.
Selesai saya mewancarai narasumber saya,
meminta foto hasil pembuatan
tempe sebagai bukti
otentik bahwa saya telah melaksanakan tugas kwirausahaan. Tidak lupa saya
berterimakasih kepada narasumber dan berpamitan untuk pulang.